Postingan

Teman

Rondo Royal (Makanan Khas Jepara)

Gambar
Rondho royal adalah salah satu makanan ringan traditional khas Jepara yang terbuat dari tepung terigu yang diisi dengan tape dan digoreng. sehingga mempunyai rasa yang unik asin, asam dan manis. Di daerah Jepara Selatan, rondo royal juga dikenal dengan sebutan “monyos”. Orang-orang Jawa biasa menyebutnya dengan nama tape goreng. Nama rondo royal yang disematkan merupakan penghargaan untuk si janda yang pertama kali memopulerkan makanan ini.Namun menurut cerita lain, makanan ini ditemukan oleh seorang janda yang tidak kaya. Melainkan janda yang suka berbagi atau dengan kata lain disebut juga sebagai royal.Secara spekulatif dikatakan bahwa janda yang menemukan camilan ini gemar membagikannya kepada orang, hingga nama jajan buatannya disebut sebagai rondo royal. Meski demikian, sebagian masyarakat pantura (Jepara-Rembang) mengucapkan kata rodo tersebut seperti rondo/rondok. Dengan kata lain kata rondo royal bermakna agak mewah.Sebab pada umumnya orang di zaman dahulu hanya menyantap singk...

Pusaka Sakral Mpu Gandring

Gambar
  Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, Ken Arok. Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring , atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan Wisnu . Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut. Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampu...

Sejarah dan Makna Batik Parang

Gambar
  Motif Batik Parang memiliki akar sejarah yang kuat dalam budaya Jawa. Kata "Parang" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "pedang," dan motif ini melambangkan kekuatan serta keberanian. Sejarah Batik Parang dapat ditelusuri kembali ke masa Kesultanan Mataram pada abad ke-16 . Pada masa itu, motif ini digunakan secara eksklusif oleh bangsawan dan keluarga kerajaan sebagai simbol status dan kekuasaan. Batik parang memiliki makna yang tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik motif dari Jawa ini adalah batik motif dasar yang paling tua. Batik parang ini memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Batik parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik dalam arti upaya untuk memperbaiki diri, upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun bentuk pertalian keluarga. Batik parang bahkan menggambarkan kain yang belum rusak, baik dalam arti memperbaiki diri, kesejahteraan upaya mer...

Baju Adat Pengantin Jawa Basahan

Gambar
  Basahan merupakan setelan yang digunakan untuk pengantin pada acara pernikahan adat Jawa. Mempelai wanita menggunakan kain batik yang dililitkan pada tubuh seperti kemben, dengan bawahan menggunakan dodot disertai riasan Paes Ageng Kanigaran. Sementara mempelai pria hanya menggunakan dodot sebagai bawahan, tanpa menggunakan atasan atau bertelanjang dada, disertai dengan kuluk dan keris. Umumnya Basahan dilengkapi dengan aksesoris sebagai pelengkap, seperti kalung, gelang tangan, gelang kaki, dan sebagainya. Basahan bukan hanya sekedar baju adat Jawa yang digunakan pada acara pernikahan, lebih dari itu Basahan megandung makna yang mendalam. Dengan menggunakan pakaian ini, pengantin dianggap telah berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Selain itu, Basahan juga mengandung harapan agar mempelai dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, serta berjalan selaras dengan alam. Berikut adalah video bersumber dari YouTube : Sumber : https://www.kompas.com...

Seni Tari Kreasi Kecak

Gambar
  Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak, cak, cak" serta mengangkat kedua lengan. Tari kecak biasanya dilakukan oleh puluhan laki-laki bertelanjang dada dan mengenakan kain kotak-kota di pinggang hingga atas lutut.  Tari kecak merupakan ritual shangyang atau tradisi menolak bala yang diselipkan kisah Ramayana di dalamnya . Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman . Hanoman lalu memporakporandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja Rahwana dan hampir terbakar. Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya....

Makna Filosofis Tari Bedhaya Ketawang

Gambar
  Bedhaya Ketawang merupakan suatu tarian yang berfungsi bukan hanya sebagai hiburan, karena tarian ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang sangat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara Kanjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram . Semuanya diwujudkan dalam gerak-gerik tangan serta seluruh bagian tubuh, cara memegang sondher dan lain sebagainya. Semua kata-kata yang tercantum dalam tembang (lagu) yang mengiringi tarian, menunjukkan gambaran curahan asmara Kangjeng Ratu Kidul kepada sang raja. Menurut kepercayaan masyarakat, setiap Tari Bedhaya Ketawang ini dipertunjukkan maka dipercaya Kangjeng Ratu Kidul akan hadir dalam upacara dan ikut menari sebagai penari kesepuluh . Tari Bedhaya Ketawang ini dibawakan oleh sembilan penari. Dalam mitologi Jawa, sembilan penari Bedhaya Ketawang menggambarkan sembilan arah mata angin yang dikuasai oleh sembilan dewa yang disebut dengan Nawasanga . Sebagai tarian sakral, ada beberapa syarat yang ha...

Upacara Adat Brobosan

Gambar
  Tradisi Brobosan biasa dilakukan ketika upacara kematian. Brobosan berarti menerobos, yaitu jalan bergantian sebanyak tiga kali di bawah keranda atau peti jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi. Dimulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, ke depan, hingga kembali ke sebelah kanan. Para kerabat dan tetangga akan membantu menyiapkan ubo rampe, makanan dalam sesaji atau sajen. Setelah ubo rampe selesai disiapkan, akan ada pidato dari perwakilan pihak keluarga. Pidato berisi ucapan maaf mewakili seseorang yang meninggal, bila semasa hidupnya pernah memiliki salah. Kemudian, pidato diakhiri dengan doa dan brobosan. Tradisi ini lekat dengan kebijakan orang Jawa, yang merujuk pada sikap bakti terhadap orang tua atau leluhurnya. Keluarga terdekat seperti anak dan cucu melakukan brobosan berdasarkan pepatah Jawa “mikul dhuwue mendhem jero” yang berarti senantiasa menjunjung tinggi dan mengingat jasa orang yang telah tiada. Tujuan upacara ini agar keluarga yang ditinggalkan dapat m...